Sabtu, 17 Agustus 2013

10 Makhluk Halus Paling Terkenal Di Korea Selatan

Hantu Korea

Tidak hanya di Indonesia saja yang mengenal keberadaan mahluk halus negara di luar Indonesia pun juga punya cerita cerita tersendiri mengenai mahluk halus yang sangat menyeramkan. Nah berikut ini ada beberapa mahluk halus paling terkenal di Korea Selatan, kamu mau tahu apa saja itu simak berikut ini: 

1. Chollima Chollima adalah sosok kuda bersayap yang berasal dari mitos China dan umumnya digambarkan dalam budaya Asia Timur. Beberapa patung Chollima bisa ditemukan di ibukota Korea Utara, Pyongyang. Itu juga merupakan julukan untuk tim nasional sepak bola Korea Utara. Patung Chollima melambangkan kepahlawanan, konstan, semangat juang rakyat Korea, inovasi dan kemajuan yang begitu cepat. Salah satu patung Chollima yang terkenal di Korea dapat ditemukan di Bukit Mansu, dan selesai dibangun pada tanggal 15 April 1961. 

2. Yaksa Yaksa adalah nama dari jenis roh yang umumnya digambarkan baik hati, yang bertugas untuk mengurus kekayaan alam yang tersembunyi di bumi dan akar pohon. Mereka muncul dalam agama Hindu, Jain dan literatur Buddhis. Dalam Hindu, Jain, dan teks Buddhis, Yaksa digambarkan memiliki kepribadian ganda. Di satu sisi, Yaksa mungkin bisa bertindak ofensif, jika itu terkait dengan hutan dan pegunungan. Yaksa perempuan, yang dikenal sebagai yaksinis, digambarkan sebagai wanita muda yang cantik dengan wajah bulat bahagia dan payudara dan pinggul yang penuh. 

3. Gumiho Gumiho adalah makhluk yang muncul dalam legenda rakyat Korea, dan mirip dengan cerita manusia serigala di Eropa. Menurut dongeng, seekor rubah yang hidup seribu tahun berubah menjadi gumiho (siluman rubah). Dia kemudian dengan bebas dapat mengubah wujudnya antara lain, menjadi seorang gadis cantik yang suka merayu pria, dan memakan hati atau jantung mereka (tergantung pada legenda). 

4. Jowangshin Jowangshin adalah simbol dewi api dan perapian dalam perdukunan Korea. Jowangshin telah menjadi salah satu dewa Korea yang paling terkenal. Dewa ini dulunya begitu dipuja oleh rakyat Korea selama ribuan tahun lamanya. Ritual pemujaan Jowangshin terutama berkembang di Korea Selatan dan dalam setiap festival Jowangshin, dewa ini dihormati dengan menyuguhkan Tteok (kue beras) dan buah-buahan di altar. 

5. Dokkaebi Dokkaebi (goblin) adalah makhluk gaib yang muncul dalam banyak cerita rakyat Korea. Meskipun umumnya digambarkan menakutkan, Dokkaebi juga sering digambarkan sebagai makhluk yang lucu. Makhluk-makhluk ini suka berbuat jahil, terutama pada orang-orang jahat. Dokkaebi bukanlah hantu, karena ia tidak merasakan kematian. Ia hadir ke dunia melalui transformasi dari benda mati. Dokkaebi juga juga diceritakan memiliki topi yang disebut dokkaebi gamtu. Konon manusia yang memakainya dapat memiliki kekuatan tembus pandang. 

6. Telur hantu atau Dal Gyal Gwishin Telur hantu mengacu pada dalgyal guishin, semacam hantu yang populer di Korea. Namanya berasal dari kemiripannya dengan telur. Ia tidak memiliki lengan, kaki, kepala, mata, hidung, atau bahkan mulut. Konon jika seseorang dapat melihat hantu telur, ia akan segera mati. Asal-usul dan kepribadian dari hantu ini tidak signifikan. Banyak mitos mengatakan bahwa beberapa dari hantu telur telah berubah menjadi telur, menyembunyikan diri, dan keluar ketika mereka ingin. 

7. Gagak berkaki tiga atau Samjok-o Gagak berkaki tiga adalah makhluk yang ditemukan di berbagai mitologi dan seni Asia Timur dan Afrika Utara. Makhluk ini diyakini menghuni dan mewakili matahari. Makhluk juga ditampilkan dalam mitos Mesir, di mana ia muncul pada mural dinding. Dalam mitologi Korea, gagak berkaki tiga dikenal sebagai Samjok-o. Selama pemerintahan Kerajaan Koguryo, Samjok-o menjadi simbol yang sangat dihormati. 

8. Cheukshin Cheukshin diyakini berwujud sebagai seorang gadis muda dengan rambut sepanjang 150 cm. Dewa tertinggi Cheonjiwang yang marah padanya mengasingkannya ke kakus dan dewi dapur Jowangshin, dikisahkan telah menghabiskan banyak waktunya untuk menghitung semua rambut makhluk itu. Selama tiga hari dalam penanggalan lunar ke-6, kakus harus dihindari agar manusia tidak memprovokasi kemarahan Cheukshin. 

9. Munshin Munshin adalah dewa pintu dalam legenda rakyat Korea. Penyembahan Munshin paling banyak ditemukan di Pulau Jeju, di mana Munshin (dikenal sebagai Munjeon) adalah salah satu dewa yang paling banyak disembah. Penduduk Pulau Jeju percaya pada dua dewa pintu, yakni Ilmunshin, dewa pintu depan, dan Dwitmunshin, dewa pintu belakang. Ritual untuk Munshin disebut Munjeonje. Ritual ini terjadi pada Lunar Januari atau Lunar Maret. Dalam ritual Munjeonje, seorang dukun akan mengorbankan seekor ayam jantan, yang darahnya kemudian disemprotkan pada pintu, dan kepalanya dikubur di pintu. 

10. Teojushin Teojushin adalah pelindung tanah di mana rumah dibangun dan juga dikenal sebagai Jishin atau dewi bumi. Di Honam, tidak ada entitas yang menyerupai Teojushin. Namun, ada dewa yang disebut Cheollyungshin, pelindung Jangdok, atau wadah saus. Dibandingkan dengan dewa lain seperti Jowangshin atau Seongjushin, Teojushin kurang dikenal di Korea, namun dia tetap merupakan dewa penting dalam mitologi Korea. Nah itulah mahluk mahluk halus mengerikan paling terkenal di Korea Selatan.

Sumber

Asal Usul Hantu Kuntilanak

Kalian semua pasti sudah tidak asing lagi dengan nama hantu kuntilanak bahkan hantu kuntilanak ini sering  dijadikan film dan banyak menarik penonton untuk menontonya, hantu kuntilanak sendiri merupakan hantu wanita yang memiliki rambut yang sangat panjang dan sering menakuit nakuti warga. Walau kamu sudah sangat akrab dengan nama 

Kuntilanak  namun apa kamu sudah tahu asal usul dari hantu kuntilanak ini? Kuntilanak  sendiri adalah hantu yang dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia atau wanita yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir. mumnya, kuntilanak digambarkan sebagai wanita cantik berambut panjang dan berbaju panjang warna putih. Dalam cerita rakyat Melayu, sosok kuntilanak digambarkan dalam bentuk wanita cantik dengan punggung berlubang. 

Kuntilanak digambarkan senang meneror penduduk kampung untuk menuntut balas. Kuntilanak sewaktu muncul selalu diiringi harum bunga kemboja. Konon laki-laki yang tidak berhati-hati bisa dibunuh sesudah kuntilanak berubah wujud menjadi penghisap darah. 

Kuntilanak dikatakan sering menjelma sebagai wanita cantik yang berjalan seorang diri dijalan yang sunyi. Oleh karena itu, cerita ini kemungkinan bertujuan menghindari golongan wanita daripada diganggu oleh pemuda-pemuda yang takut akan Kuntilanak ketika berjalan seorang diri di jalan yang sunyi. Dalam cerita seram dan film horor di televisi Malaysia, kuntilanak digambarkan membunuh mangsa dengan cara menghisap darah di bagian tengkuk, seperti vampir. Agak berbeda dengan gambaran menurut tradisi Melayu, kuntilanak menurut tradisi Sunda tidak memiliki lubang di punggung. Jenis yang memiliki lubang di punggung sebagaimana deskripsi di atas disebut Sundel Bolong. Kuntilanak konon juga menyukai pohon tertentu sebagai tempat “bersemayam”, misalnya waru yang tumbuh condong ke samping (populer disebut “waru doyong”). Berdasarkan kepercayaan dan tradisi masyarakat Jawa, kuntilanak tidak akan mengganggu wanita hamil bila wanita tersebut selalu membawa paku, pisau, dan gunting bila bepergian ke mana saja. Hal ini menyebabkan seringnya ditemui kebiasaan meletakkan gunting, jarum dan pisau di dekat tempat tidur bayi. Menurut kepercayaan masyarakat Melayu, benda tajam seperti paku bisa menangkal serangan kuntilanak. Ketika kuntilanak menyerang, paku ditancapkan di lubang yang ada di belakang leher kuntilanak. Sementara dalam kepercayaan masyarakat Indonesia lainnya, lokasi untuk menancapkan paku bisa bergeser ke bagian atas ubun-ubun kuntilanak. Nah itulah asal usul hantu kuntilanak dan sejarah singkatnya.

Sumber